Sabtu, 23 Januari 2016

Surat Untuk Ayah

Dikutip dari sepenggal kisah nyata

Renungan malam

Ayah... aku tau saat ini kau sedang terkena musibah, tapi apa daya aku tak bisa disisimu saat ini, maaf ayah....aku lebih memilih bersanding disisi ibu yang lebih membutuhkanku setiap waktu..
Ayah... seperti cerita ibu,23 tahun silam saat aku belum bisa mengingat kejadian-kejadian masa lalu, kau pernah meminta pada ibu untuk berpisah tapi ibu tidak mau, tapi kau tetap dengan tekadmu dengan cita-cita "ingin merubah nasib" lalu ibu biarkan kau pergi dengan sebuah niatmu itu jika saat itu aku sudah bisa merasakan arti hidup,mungkin saat itu aku akan menangis karena kehadiranku hanya membuat masalah baru diantara kau dan ibu, maafkan aku ayah...
Sekarang ayah... mungkin cita-citamu 23 tahun silam mulai tercapai sedikit demi sedikit, apakah ini separuh cita-citamu dulu? nasib yang menurutku kurang baik untukmu...
tapi ayah...jangan pernah menyesali itu karena akupun juga tidak pernah menyesali terlahir sebagai anakmu...
Ayah...aku harap kau selalu ingat akan niatmu dulu,niat yang kau anggap akan membuatmu jauh lebih baik tanpa aku,ibu dan kedua kakakku...tuhan maha adil ayah dan tuhan mungkin juga tau,jika kau terus bersamaku kau tak akan bisa bahagia karena terlalu banyak beban yang akan kau pikul. beban yang mungkin sulit untuk kau jalani sebagai ayah. mungkin kau tidak mau mendengar tangisku saat aku minta jajan,tangisku saat aku ingin bisa bermain seperti temanku,rengekan kakaku saat minta kau belikan baju baru,dan lainnya lagi...mungkin kau tidak suka melihatku gembira saat aku bisa lancar membaca,mungkin kau juga tidak suka melihat aku tersenyum lebar saat menjadi juara 1 dikelas...
Ayah...terkadang ingin aku membuatmu diantara kami, tapi itu akan berat untukku memisahkan kau dengan wanita yang lebih kau cintai daripada kami...
Ayah...apa kau puas dengan nasibmu yang telah berubah kini? apa kau lebih bahagia saat ini? aku selalu menebak ayah didalam kerasnya pemikiranmu,kau pernah juga menangis didalam hati teringat akan kami...
Ayah...entah apa namaku pernah ada didalam rangkaian do'amu,apakah kau pernah meminta tuhan untuk menjagaku...
Tapi ayah...entah meskipun namaku tidak pernah ada dalam do'amu tapi kau selalu ada dirangkaian doaku,sampai kapanpun kau selalu ada disetiap do'a itu aku ucapkan...
Ayah...aku tidak ingin kau melihatku saat aku menagis,saat aku bahagia,tapi aku hanya ingin kau melihatku sebagai anak yang tegar yang mampu berdiri diatas rapuhnya kakiku...
Ayah...aku tidak memintamu untuk mendo'akanku agar aku sukses,agar aku bahagia,agar aku sehat, tapi aku hanya ingin kau mendo'akan kami agar kau dan kami kelak akan bahagia bersama disurga allah,lebih bahagia saat kita bersama 25 tahun yang lalu...